“Tetapi engkau, Daniel,
sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir
zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." ( Daniel 12:4 )
Keyakinan kita kepada sesuatu haruslah mempunyai
dasar yang kuat. Demikian juga keyakinan terhadap Alkitab. Bila kita
mempercayai Alkitab sebagai buku yang berasal dari Tuhan ( Wahyu Allah yang
diinspirasikan oleh Roh Kudus ), sudah selayaknya kita mempercayainya dengan
jelas, apa yang kita percayai dan mengapa kita mempercayainya. Salah satu
bukti mengapa kita mempercayai Alkitab ialah oleh karena Alkitab telah
mendahului ilmu pengetahuan.
Pengetahuan manusia makin lama makin bertambah. Kemajuan teknologi yang
serba canggih bertambah dari waktu ke waktu. Apakah mungkin Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan sehingga kita
dapat meyakini bahwa Alkitab benar berasal dari Allah ( Wahyu Allah ) ?
Renungan kita hari ini akan membahas masalah ini. Pengetahuan apa yang telah
didahului oleh Alkitab ? Banyak ! Kita boleh berbicara mengenai geofisika,
astronomi, kesehatan, meteorologi, sejarah, ilmu sosial, bahkan beberapa cabang
ilmu biologi seperti genetika, botani, fisiologi dsb. Banyak buku yang dapat
ditulis untuk menunjukkan bagaimana Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan
dalam berbagai ilmu tersebut. Untuk artikel yang sederhana ini, penulis
memberikan contoh yang diambil dari Geofisika dan Astronomi.
I.
Geofisika
Ilmu Geofisika ialah ilmu fisika yang mempelajari gejala-gejala
geologis termasuk bidang-bidang seperti meteorologi dan oseanologi, serta
berhubungan juga dengan bentuk, struktur dan sistem kekuatan bumi. Bagaimana
pandangan para Ilmuwan Geofisika sehubungan dengan bentuk bumi ?
I.1.
Alkitab Telah Berbicara Tentang Kebulatan Bumi.
Selama puluhan abad, manusia meyakini bahwa bumi ini bentuknya
datar seperti meja. Orang-orang Yunani memiliki pemikiran demikian. Oleh karena
itu tidak heran, banyak yang khawatir berlayar terlalu jauh, sebab suatu waktu
kapal akan terjatuh dari ujung meja dunia, serta musnah. Pada pihak lain orang
Mesir kuno percaya bahwa seluruh dunia ini bentuknya seperti kotak, dan bumi
adalah dasarnya. Orang Persia kuno juga menganggap dunia ini datar seperti
perisai perang, sementara orang Amerika Tengah beranggapan bahwa bumi kita ini
seperti sebuah balok yang besar.
Banyak juga keyakinan lain yang aneh yang dipercayai oleh manusia
kuno, misalnya pemikiran yang berasal dari India, yang mengatakan bahwa dunia
ini didukung oleh empat gajah, sedangkan gajah tersebut didukung oleh kura-kura
besar yang berenang diantara bulatan kristal angkasa. Sebagian ahli
perbintangan kuno Yunani mempercayai bahwa bumi ini berdiri di atas tiang, yang
terletak pada bahu seorang raksasa yang dikenal dengan nama Atlas.
Dari semua pemikiran diatas, tidak terdapat gagasan yang mengatakan
bahwa bumi ini bulat. Seorang yang akhirnya mengatakan bahwa bumi ini
bulat ialah Colombus. Kapan Colombus membuktikan teorinya tentang
kebulatan bumi ? Ia membuktikannya pada tahun 1492 dengan ditemukannya
benua Amerika, lebih kurang 500 tahun yang lalu. Namun yang apa yang dikatakan
Alkitab jauh sebelum itu ? Nabi Yesaya ( Yesaya 40:22 ) menulis sebagai berikut
:
- “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” ( Yesaya 40:22 )
Walaupun dalam bahasa
Inggris kata “bulat” disebut “circle”, yang umumnya diartikan “lingkaran”,
ternyata sesuai dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani, kata yang digunakan
ialah kata “khug”, yang artinya “bulat”. Dengan demikian Nabi Yesaya telah
menyebutkan bahwa bumi ini bulat. Kapankah buku kitab Yesaya ini ditulis ?
Sesuai dengan berbagai penelitian, dinyatakan bahwa buku tersebut ditulis
sekitar tahun 660 Sebelum Masehi (SM), atau lebih dari 2600 tahun yang lalu.
Fakta ini jelas menunjukkan bahwa Alkitab telah mendahului Ilmu Pengetahuan.
I.2. Bumi
Bergantung Di Tempat Hampa (Alkitab Telah Berbicara Tentang Gaya Gravitasi).
Alkitab juga berkata bahwa : “ Allah membentangkan
Utara di atas kekosongan dan menggantungkan bumi pada kehampaan” ( Ayub 26:7 ).
Ini merupakan salah satu bukti lain dari Ilmu Pengetahuan abad ke 20. Sekarang
ini diketahui Hukum Gravitasi Newton yang menjelaskan bagaimana setiap benda di
jagad raya saling mempunyai daya tarik satu sama lain, sehingga terjadi
keseimbangan di gugusan tata surya kita. Bumi kita berotasi pada porosnya dan
juga berevolusi pada garis edarnya (orbitalnya). Namun adanya kekuatan
gravitasi akibat daya tarik bumi terhadap matahari itu, sama sekali tidak ada
yang dapat menjelaskan. Semuanya hanya pendefenisian saja. Sebab tidak
seorangpun mengetahui bagaimana gravitasi itu bekerja. Bagaimana sesuatu yang
misterius, yakni adanya “ aksi dari kejauhan” yang dapat memelihara bumi yang
jaraknya 93 juta mil, dari matahari, sama sekali tidak diketahui. Tidak ada
satu penjelasan yang lebih tepat daripada Alkitab yang mengatakan : “ Ia
(Allah)….menggantungkan bumi pada kehampaan…..” Alkitab telah mengatakannya
pada tahun 1445 sebelum masehi (SM), sekitar 3500 tahun yang lalu…Puji Tuhan.!
Haleluya.
II.
Astronomi
Berbicara tentang Astronomi atau Ilmu Perbintangan, manusia telah
menaruh perhatian kepada perbintangan sejak puluhan abad yang lalu. Dalam
hal apa saja Alkitab mendahului Ilmu Pengetahuan di bidang Astronomi ?
II.1. Berapakah Jumlah Bintang Di Langit Alam Semesta Kita
? Dan Berapakah Luasnya Alam Semesta Kita ?
Untuk mengukur luas langit para ahli astronomi menggunakan satuan
cahaya. Kecepatan cahaya dalam 1 detik adalah 300.000 km. Jarak dari bumi ke
bulan 450.000 km ditempuh cahaya dalam waktu 1,5 detik. Jarak dari bumi ke
matahari 149.juta km di tempuh cahaya dalam waktu 8 menit. Perhitungan
kecepatan cahaya yang digunakan untuk mengukur luas langit atau alam semesta
kita ini adalah seperti pada data dibawah ini. Konon menurut para ahli
astronomi jarak bintang terjauh yang dapat dilihat dengan peneropong bintang
Huble dewasa ini adalah 14 milyar tahun cahaya. Sulit bagi kita untuk
membayangkannya. Cahaya yang memiliki kecepatan 300.000 km /detik jika
dipancarkan dari bumi ini diperkirakan baru sampai ketepian alam semesta
setelah 14 milyar tahun.
Perhitungan Kecepatan Cahaya
Kecepatan Cahaya Dalam Ruang Hampa : 300.000 km/detik
Jarak Tempuh 1 Menit Cahaya : 300.000x 60 = 18.000.000 km
Jarak Tempuh 1 jam Cahaya = 60x 18.000.000 = 1.080.000.000 km
Jarak Tempuh 1 Hari Cahaya = 24x 1.080.000.000 = 25.920.000.000 km
Jarak Tempuh 1 Tahun Cahaya = 360x 25.920.000.000 =
9.331.200.000.000 km
Jarak Tempuh 1 Tahun Cahaya adalah : 9,3312 triliun km
Bintang Terdekat Ke Bumi berjarak : 4,3 tahun cahaya
Bintang Terjauh Yang Dapat Dideteksi Telescope Huble : 14 milyar
tahun cahaya.
Ilmu astronomi menggambarkan struktur bintang dilangit sebagai
berikut. Matahari adalah bintang terdekat kepada kita. Matahari dikelilingi
oleh 9 buah planet yang berkeliling disekitar matahari. Sembilan planet berikut
asteroid dan komet yang beredar disekitar matahari termasuk dalam keluarga
matahari. Keluarga matahari bersama 200 milyar bintang lainnya yang setara atau
bahkan lebih besar dari matahari berkumpul dalam suatu keluarga yang disebut
Galaksi. Matahari kita ini berada dalam salah satu dari lengan Galaksi Bima
sakti (Milkyway). Galaksi Bima sakti dengan beberapa Galaksi lain diantaranya
Galaksi Andromeda membentuk sebuah kelompok Galaksi yang disebut Cluster.
Ribuan cluster ini akan membentuk satu kelompok yang disebut super cluster.
Super cluster yang berisi ribuan cluster ini bertebaran di alam semesta
membentuk jagat raya yang maha luas.
Menurut Ilmuwan, Bumi kita dibandingkan dengan jumlah bintang
dilangit hanya bagaikan sebutir debu yang sangat halus ditengah Gurun pasir
Sahara. Jumlah bintang dilangit yang
setara dan lebih besar dari matahari sangat banyak dan sulit dihitung dengan
angka. Alkitab telah berkata, :
- “…Seperti tentara langit tidak terbilang….” ( Yeremia 33:22 )
- “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." ( Kejadian 15:5 )
- “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. ( Kejadian 22:17 )
Ini menujukkan bahwa
bintang-bintang di langit adalah perkara yang tidak dapat dihitung yang juga
benar-benar dapat merefleksikan sebutan “ seperti pasir di tepi laut”.
Tahukah anda berapa luas alam semesta kita ? Menurut ilmuwan NASA luasnya tidak dapat
dihitung ( Maha Luas ). Jumlah bintang-bintangnya pun sulit dihitung dengan
angka ( tidak terhitung ). Jika dihitung semua pasir yang ada di seluruh
pantai, gurun dan permukaan bumi ini,maka jumlah bintang dilangit jauh lebih
banyak dari itu. Maha Besar Allah di
dalam Yesus Kristus Tuhan kita. ( Kolose 1 :15-19 ).
II.2.
Tata Surya
Dalam mempelajari tata surya yang kita miliki, banyak orang menyalahkan Alkitab
sehubungan dengan Mazmur 19. Berbicara tentang matahari, pemazmur berkata, : “
Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain ; tidak
ada yang terlindung dari panas sinarnya “ ( Mazmur 19 : 7 ). Banyak
pengkritik yang mengatakan bahwa ayat ini berdasarkan pengertian yang tidak
ilmiah, sebab pada dasarnya bukanlah matahari yang mengelilingi bumi, melainkan
bumilah yang mengelilingi matahari.
Dalam pengertian praktis sekarang ini, kita tetap menggunakan istilah “
matahari terbit” atau “matahari terbenam”, sebab itulah yang kita lihat pada
pagi hari dan petang hari. Namun dalam fakta yang sebenarnya, kata-kata pemazmur
ini lebih ilmiah daripada yang banyak diketahui orang sekarang ini. Penelitian
dari para ahli perbintangan modern menunjukkan bahwa memang matahari
benar-benar berotasi dan berevolusi. Matahari berputar mengelilingi porosnya
(sumbunya) dan juga berevolusi bergerak mengelilingi pusat Bima Sakti (
MilkWay) di dalam suatu orbital raksasa yang memerlukan waktu 2 juta abad untuk
menyelesaikannya, dengan kecepatan tinggi, yaitu 900.000 km/jam. Lebih lanjut
sekarang ini sudah diketahui bahwa galaksi kita ( galaksi Bima Sakti) bergerak
menuju galaksi lainnya. Dengan demikian adalah benar bahwa matahari bergerak
dari satu ujung langit menuju langit lainnya, yang mana menujukkan kebenaran
Alkitab telah mendahului Ilmu Pengetahuan. ( Maha Benar Allah di dalam Yesus
Kristus Tuhan kita).
Beberapa hal yang telah disebutkan di atas hanya merupakan contoh dari begitu
banyak prinsip penting yang menujukkan bahwa Alkitab benar-benar telah
mendahului berbagai cabang Ilmu Pengetahuan. Dengan demikian, sudah selayaknya
kita berpaling kepada Sumber Alkitab yang merupakan Sumber Ilmu Pengetahuan,
yaitu Allah Pencipta Langit dan Bumi.
0 komentar:
Posting Komentar