Semua manusia pasti mempunyai momen-momen yang bahagia dalam hidupnya dan juga momen-momen yang susah. Ada masa-masa bersukacita, ada juga masa-masa untuk menangis. Semua orang tidak lepas dari masalah dan semua orang juga bisa menjadi sukses.
Ada yang beranggapan bahwa hidupnya tidak akan keluar dari kesusahan, karena sudah bertahun-tahun tidak pernah mengalami perubahan. Sebagian dari mereka bahkan sudah tidak mau berharap lagi dan tidak lagi bermimpi akan menjadi orang yang sukses dan bahagia.
Ada yang menganggap bahwa orang yang kaya dan berkelimpahan pasti selalu dalam keadaan bahagia dan tidak pernah mengalami kesusahan. Padahal kekayaan belum tentu identik dengan kebahagiaan. Dan mereka juga pasti mempunyai masalahnya masing-masing.
Semua orang, dalam keadaan apapun status sosial dan latar belakangnya, memiliki masalah mereka masing-masing. Tidak terkecuali bagi semua orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat hidupnya.
Hidup kita tidak akan pernah lepas dari masalah dan penderitaan, karena selama kita hidup, kita akan melalui semuanya itu. Bahkan Yesuspun harus menderita di atas kayu salib di akhir hidupNya di muka bumi ini. Tetapi kita dapat melihat kemenangan yang diraih oleh Tuhan Yesus dengan menjalani penderitaan tersebut.
Lalu apakah kita dapat tetap bertahan ketika kita mengalami masa-masa susah tersebut? Apakah kita dapat terus berpegang teguh pada pengharapan kita kepada Yesus Kristus?
Tidak sedikit orang yang tidak sanggup bertahan dalam penderitaan yang mereka alami. Pada awalnya mereka memang tetap taat dan setia beribadah. Mereka selalu berdoa meminta jawaban kepada Tuhan. Tetapi karena jawaban tidak kunjung datang, apalagi setelah melalui masa bertahun-tahun, bahkan belasan tahun, merekapun menyerah. Mereka beranggapan bahwa Tuhan tidak akan menjawab doa mereka. Mereka berpikir bahwa Tuhan telah menutup mataNya bagi mereka. Bahkan mereka beranggapan bahwa Tuhan tidak pernah mendengar setiap doa-doa mereka.
Apakah benar Tuhan menutup mataNya bagi setiap penderitaan yang umatNya alami? Apakah Tuhan tidak mau memberikan jawaban atas masalah dan penderitaan yang kita alami? Kalau memang Tuhan tidak menutup mataNya, mengapa masalah tidak kunjung selesai juga? Mengapa penderitaan yang dialami tidak pernah berhenti?
Mari kita coba lihat beberapa tokoh dalam Alkitab yang melalui masa-masa penderitaan mereka. Kita dapat melihat apa yang mereka lakukan dan apa yang Tuhan berikan bagi hidup mereka:
1. Ayub
Ayub mengalami penderitaan yang sangat berat. Anak-anaknya mati dan istrinya meninggalkan dia. Semua hartanya habis dan tubuhnya mengalami sakit yang sangat parah.Penderitaan yang dialaminya bukan penderitaan biasa, bukan hal yang mudah untuk kehilangan keluarga dan seluruh hartanya. Tetapi Ayub tetap mengarahkan matanya kepada Tuhan.
“Katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” ” Ayub 1:21
Ayub menyadari bahwa semua yang dia miliki adalah dari Tuhan. Dan jika Tuhan sanggup memberi, Dia juga bisa mengambilnya kembali. Tidak hanya itu, Ayub sadar bahwa Tuhan juga sanggup mengembalikan semuanya.
“Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.” Ayub 42:10
Apakah Tuhan menutup mataNya? Kita dapat melihat sendiri bahwa Tuhan justru melepaskan Ayub dari penderitaannya. Tidak hanya itu, Tuhan bahkan mengembalikan semua miliknya sebanyak dua kali lipat.
Tuhan tidak menutup mataNya. Dia bahkan senantiasa menyertai Ayub. Dan melalui penderitaan yang dilalui, Ayub mengenal Tuhannya lebih dekat lagi.
.
2. Ruth
Ruth menikah dengan anak dari Naomi. Saat itu Naomi telah ditinggal mati oleh suaminya. Sepuluh tahun kemudian, suami Ruth juga meninggal dunia.Naomi meminta Ruth untuk meninggalkan dirinya, tetapi Ruth tetap setia dan tidak mau meninggalkan Naomi. Ruth tetap mengikuti Naomi, walaupun Naomi sudah tidak memiliki apa-apa lagi.
“Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” “Ruth 1:16-17
Ruth harus bekerja di ladang untuk memungut sisa bulir-bulir jelai yang terjatuh. Dia melakukannya dengan setia, hingga mendapat belas kasihan dari sang empunya ladang yaitu Boas. Dan pada akhirnya Boas menikahi Ruth dan mereka mendapat anugerah seorang anak yang diberi nama Obed. Obed inilah ayah dari Isai, ayahnya Daud.
Bukan hal yang mudah bagi Ruth untuk menjalani penderitaan dalam hidupnya. Tetapi dia tetap menjalaninya dengan setia. Dan kita melihat bahwa Tuhan tidak menutup mata atas dirinya. Tuhan tidak membiarkan Ruth hidup kesepian. Tuhan tidak membiarkan Ruth memungut bulir seumur hidupnya. Tuhan mengangkat kehidupan Ruth dan memberkati rumah tangganya. Tuhan bahkan menjadikan Ruth sebagai nenek moyang atas Raja Daud.
“Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.
Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.” ” Ruth 4:14-15
.
Dan masih banyak tokoh-tokoh di dalam Alkitab yang juga mengalami penderitaan dalam hidup mereka, seperti Abraham, Yakub, Yusuf, Raja Daud dan Rasul Paulus. Mereka semua melihat bahwa Tuhan tidak pernah sekalipun menutup mataNya. Tuhan selalu menyertai mereka dalam setiap detik penderitaan yang mereka alami, memberikan kekuatan atas hidup mereka, menuntun langkah hidup mereka dan membawa mereka kepada kemenangan demi kemenangan, hingga hidup dengan berkat berkelimpahan, sampai menjadi berkat bagi banyak orang.
Kita tidak perlu ragu kepada Tuhan kita. Selama kita berjalan dalam kebenaran FirmanNya, kita melakukan perintah-perintahNya dengan taat dan setia, maka Dia tidak akan pernah mengalihkan perhatianNya dari hidup kita. Dia akan memberikan jalan keluar atas segala masalah dan persoalan yang kita hadapi. Haleluya!
“Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Amsal 15:3
“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.” Amsal 5:21
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.” 2 Tawarikh 16:9a
“Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.” 1 Petrus 3:12
0 komentar:
Posting Komentar