8 Mei 2012

Alkitab dan Ilmu Pengetahuan


http://gustavharefa.files.wordpress.com/2011/01/bible1.jpg

“Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." ( Daniel 12:4 )

            Keyakinan kita kepada sesuatu haruslah mempunyai dasar yang kuat. Demikian juga keyakinan terhadap Alkitab. Bila kita mempercayai Alkitab sebagai buku yang berasal dari Tuhan ( Wahyu Allah yang diinspirasikan oleh Roh Kudus ), sudah selayaknya kita mempercayainya dengan jelas, apa yang kita percayai dan mengapa kita mempercayainya. Salah satu bukti mengapa kita mempercayai Alkitab ialah oleh karena Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan.
            Pengetahuan manusia makin lama makin bertambah. Kemajuan teknologi yang serba canggih bertambah dari waktu ke waktu. Apakah mungkin Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan sehingga kita dapat meyakini bahwa Alkitab benar berasal dari Allah ( Wahyu Allah ) ? Renungan kita hari ini akan membahas masalah ini. Pengetahuan apa yang telah didahului oleh Alkitab ? Banyak ! Kita boleh berbicara mengenai geofisika, astronomi, kesehatan, meteorologi, sejarah, ilmu sosial, bahkan beberapa cabang ilmu biologi seperti genetika, botani, fisiologi dsb. Banyak buku yang dapat ditulis untuk menunjukkan bagaimana Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan dalam berbagai ilmu tersebut. Untuk artikel yang sederhana ini, penulis memberikan contoh yang diambil dari Geofisika dan Astronomi.

I.                   Geofisika

Ilmu Geofisika ialah ilmu fisika yang mempelajari gejala-gejala geologis termasuk bidang-bidang seperti meteorologi dan oseanologi, serta berhubungan juga dengan bentuk, struktur dan sistem kekuatan bumi. Bagaimana pandangan para Ilmuwan Geofisika sehubungan dengan bentuk bumi ?

I.1.       Alkitab Telah Berbicara Tentang Kebulatan Bumi.

Selama puluhan abad, manusia meyakini bahwa bumi ini bentuknya datar seperti meja. Orang-orang Yunani memiliki pemikiran demikian. Oleh karena itu tidak heran, banyak yang khawatir berlayar terlalu jauh, sebab suatu waktu kapal akan terjatuh dari ujung meja dunia, serta musnah. Pada pihak lain orang Mesir kuno percaya bahwa seluruh dunia ini bentuknya seperti kotak, dan bumi adalah dasarnya. Orang Persia kuno juga menganggap dunia ini datar seperti perisai perang, sementara orang Amerika Tengah beranggapan bahwa bumi kita ini seperti sebuah balok yang besar.
Banyak juga keyakinan lain yang aneh yang dipercayai oleh manusia kuno, misalnya pemikiran yang berasal dari India, yang mengatakan bahwa dunia ini didukung oleh empat gajah, sedangkan gajah tersebut didukung oleh kura-kura besar yang berenang diantara bulatan kristal angkasa. Sebagian ahli perbintangan kuno Yunani mempercayai bahwa bumi ini berdiri di atas tiang, yang terletak pada bahu seorang raksasa yang dikenal dengan nama Atlas.
Dari semua pemikiran diatas, tidak terdapat gagasan yang mengatakan bahwa bumi ini bulat. Seorang yang akhirnya mengatakan bahwa bumi ini bulat ialah Colombus. Kapan Colombus membuktikan teorinya tentang kebulatan bumi ? Ia  membuktikannya pada tahun 1492 dengan ditemukannya benua Amerika, lebih kurang 500 tahun yang lalu. Namun yang apa yang dikatakan Alkitab jauh sebelum itu ? Nabi Yesaya ( Yesaya 40:22 ) menulis sebagai berikut :

  • “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” ( Yesaya 40:22 )

Walaupun dalam bahasa Inggris kata “bulat” disebut “circle”, yang umumnya diartikan “lingkaran”, ternyata sesuai dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani, kata yang digunakan ialah kata “khug”, yang artinya “bulat”. Dengan demikian Nabi Yesaya telah menyebutkan bahwa bumi ini bulat. Kapankah buku kitab Yesaya ini ditulis ? Sesuai dengan berbagai penelitian, dinyatakan bahwa buku tersebut ditulis sekitar tahun 660 Sebelum Masehi (SM), atau lebih dari 2600 tahun yang lalu. Fakta ini jelas menunjukkan bahwa Alkitab telah mendahului Ilmu Pengetahuan.

I.2.       Bumi Bergantung Di Tempat Hampa (Alkitab Telah Berbicara Tentang Gaya Gravitasi).

Alkitab juga berkata bahwa :  “ Allah membentangkan Utara di atas kekosongan dan menggantungkan bumi pada kehampaan” ( Ayub 26:7 ). Ini merupakan salah satu bukti lain dari Ilmu Pengetahuan abad ke 20. Sekarang ini diketahui Hukum Gravitasi Newton yang menjelaskan bagaimana setiap benda di jagad raya saling mempunyai daya tarik satu sama lain, sehingga terjadi keseimbangan di gugusan tata surya kita. Bumi kita berotasi pada porosnya dan juga berevolusi pada garis edarnya (orbitalnya). Namun adanya kekuatan gravitasi akibat daya tarik bumi terhadap matahari itu, sama sekali tidak ada yang dapat menjelaskan. Semuanya hanya pendefenisian saja. Sebab tidak seorangpun mengetahui bagaimana gravitasi itu bekerja. Bagaimana sesuatu yang misterius, yakni adanya “ aksi dari kejauhan” yang dapat memelihara bumi yang jaraknya 93 juta mil, dari matahari, sama sekali tidak diketahui. Tidak ada satu penjelasan yang lebih tepat daripada Alkitab yang mengatakan : “ Ia (Allah)….menggantungkan bumi pada kehampaan…..” Alkitab telah mengatakannya pada tahun 1445 sebelum masehi (SM), sekitar 3500 tahun yang lalu…Puji Tuhan.! Haleluya.

II.                Astronomi

Berbicara tentang Astronomi atau Ilmu Perbintangan, manusia telah menaruh perhatian kepada perbintangan sejak puluhan abad yang lalu.  Dalam hal apa saja Alkitab mendahului Ilmu Pengetahuan di bidang Astronomi ?


II.1.     Berapakah Jumlah Bintang Di Langit Alam Semesta Kita ? Dan Berapakah Luasnya Alam Semesta Kita ?

Untuk mengukur luas langit para ahli astronomi menggunakan satuan cahaya. Kecepatan cahaya dalam 1 detik adalah 300.000 km. Jarak dari bumi ke bulan 450.000 km ditempuh cahaya dalam waktu 1,5 detik. Jarak dari bumi ke matahari 149.juta km di tempuh cahaya dalam waktu 8 menit. Perhitungan kecepatan cahaya yang digunakan untuk mengukur luas langit atau alam semesta kita ini adalah seperti pada data dibawah ini. Konon menurut para ahli astronomi jarak bintang terjauh yang dapat dilihat dengan peneropong bintang Huble dewasa ini adalah 14 milyar tahun cahaya. Sulit bagi kita untuk membayangkannya. Cahaya yang memiliki kecepatan 300.000 km /detik jika dipancarkan dari bumi ini diperkirakan baru sampai ketepian alam semesta setelah 14 milyar tahun.


Perhitungan Kecepatan Cahaya


Kecepatan Cahaya Dalam Ruang Hampa : 300.000 km/detik
Jarak Tempuh 1 Menit Cahaya : 300.000x 60 = 18.000.000 km
Jarak Tempuh 1 jam Cahaya =  60x 18.000.000 = 1.080.000.000 km
Jarak Tempuh 1 Hari Cahaya = 24x 1.080.000.000 = 25.920.000.000 km
Jarak Tempuh 1 Tahun Cahaya = 360x 25.920.000.000 = 9.331.200.000.000 km

Jarak Tempuh 1 Tahun Cahaya adalah : 9,3312 triliun km
Bintang Terdekat Ke Bumi berjarak : 4,3 tahun cahaya
Bintang Terjauh Yang Dapat Dideteksi Telescope Huble : 14 milyar tahun cahaya.

Ilmu astronomi menggambarkan struktur bintang dilangit sebagai berikut. Matahari adalah bintang terdekat kepada kita. Matahari dikelilingi oleh 9 buah planet yang berkeliling disekitar matahari. Sembilan planet berikut asteroid dan komet yang beredar disekitar matahari termasuk dalam keluarga matahari. Keluarga matahari bersama 200 milyar bintang lainnya yang setara atau bahkan lebih besar dari matahari berkumpul dalam suatu keluarga yang disebut Galaksi. Matahari kita ini berada dalam salah satu dari lengan Galaksi Bima sakti (Milkyway). Galaksi Bima sakti dengan beberapa Galaksi lain diantaranya Galaksi Andromeda membentuk sebuah kelompok Galaksi yang disebut Cluster. Ribuan cluster ini akan membentuk satu kelompok yang disebut super cluster. Super cluster yang berisi ribuan cluster ini bertebaran di alam semesta membentuk jagat raya yang maha luas.
Menurut Ilmuwan, Bumi kita dibandingkan dengan jumlah bintang dilangit hanya bagaikan sebutir debu yang sangat halus ditengah Gurun pasir Sahara. Jumlah bintang dilangit yang setara dan lebih besar dari matahari sangat banyak dan sulit dihitung dengan angka. Alkitab telah berkata, :

  • “…Seperti tentara langit tidak terbilang….” ( Yeremia 33:22 )

  • “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." ( Kejadian 15:5 )
  • “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. ( Kejadian 22:17 )

Ini menujukkan bahwa bintang-bintang di langit adalah perkara yang tidak dapat dihitung yang juga benar-benar dapat merefleksikan sebutan “ seperti pasir di tepi laut”.
Tahukah anda berapa luas alam semesta kita ? Menurut ilmuwan NASA luasnya tidak dapat dihitung ( Maha Luas ). Jumlah bintang-bintangnya pun sulit dihitung dengan angka ( tidak terhitung ). Jika dihitung semua pasir yang ada di seluruh pantai, gurun dan permukaan bumi ini,maka jumlah bintang dilangit jauh lebih banyak dari itu. Maha Besar Allah di dalam  Yesus Kristus Tuhan kita. ( Kolose 1 :15-19 ).


II.2.     Tata Surya

            Dalam mempelajari tata surya yang kita miliki, banyak orang menyalahkan Alkitab sehubungan dengan Mazmur 19. Berbicara tentang matahari, pemazmur berkata, : “ Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain ; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya “ ( Mazmur 19 : 7 ). Banyak pengkritik yang mengatakan bahwa ayat ini berdasarkan pengertian yang tidak ilmiah, sebab pada dasarnya bukanlah matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumilah yang mengelilingi matahari.
            Dalam pengertian praktis sekarang ini, kita tetap menggunakan istilah “ matahari terbit” atau “matahari terbenam”, sebab itulah yang kita lihat pada pagi hari dan petang hari. Namun dalam fakta yang sebenarnya, kata-kata pemazmur ini lebih ilmiah daripada yang banyak diketahui orang sekarang ini. Penelitian dari para ahli perbintangan modern menunjukkan bahwa memang matahari benar-benar berotasi dan berevolusi. Matahari berputar mengelilingi porosnya (sumbunya) dan juga berevolusi bergerak mengelilingi pusat Bima Sakti ( MilkWay) di dalam suatu orbital raksasa yang memerlukan waktu 2 juta abad untuk menyelesaikannya, dengan kecepatan tinggi, yaitu 900.000 km/jam. Lebih lanjut sekarang ini sudah diketahui bahwa galaksi kita ( galaksi Bima Sakti) bergerak menuju galaksi lainnya. Dengan demikian adalah benar bahwa matahari bergerak dari satu ujung langit menuju langit lainnya, yang mana menujukkan kebenaran Alkitab telah mendahului Ilmu Pengetahuan. ( Maha Benar Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan kita).
            Beberapa hal yang telah disebutkan di atas hanya merupakan contoh dari begitu banyak prinsip penting yang menujukkan bahwa Alkitab benar-benar telah mendahului berbagai cabang Ilmu Pengetahuan. Dengan demikian, sudah selayaknya kita berpaling kepada Sumber Alkitab yang merupakan Sumber Ilmu Pengetahuan, yaitu Allah Pencipta Langit dan Bumi.

0 komentar:

Posting Komentar